kakak . pak rabu sangat memaklumi kesedihan yang kakak rasakan. setiap kehidupan punya lika-liku masalah, suka tidak suka, senang tidak senang itu pasti akan terjadi termasuk permasalahan dalam rumah tangga. sedewasa apapun seseorang pasti pernah mengalami permasalahan rumah tangga dengan permasalah yang berbeda-beda pula. dari penjelasan kakak pak rabu mengambil kesimpulan :
1. Sebagai suami/isteri hendaknya sama-sama menjaga perasaan pasangan.
hidup seperti melempar bola kasti, semakin kuat lemparan maka akan semakin besar pantulan yang datang. sikap suami/isteri yang kurang baik terhadap pasangan mungkin karena ucapan dan perbuatan yang menyakitkan. solusinya prasangka baik, buang sifat egoisme dan harus sadar diri mengakui kesalahan dan segera meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukan terhadap pasangan.
2. hak dan kewajiban antara suami dan isteri
pelajari hak dan kewajiban suami isteri. bukan untuk saling menuntut hak dan kewajiban, akan tetapi saling melengkapi agar hak dan kewajiban keduanya dapat terpenuhi karena kerjasama.
memang dalam hal mencari nafkah adalah kewajiban suami bukan kewajiban isteri. jika suami dirasa mampu memenuhi kewajibannya dan memenuhi hal terhadap isteri dan anaknya, maka keadaan ini patut untuk disyukuri. jika dirasa suami belum mampun memenuhi kewajiban dan hak terhadap isteri atau anak maka isteri tetap tidak memiliki kewajiban mencari nafkah. namun bila isteri ridho, ikhlas, rela membantu suami dalam mencari nafkah dengan izin suaminya, maka isteri tersebut termasuk sholihah/baik dan diganjar kebaikan oleh Allah Swt. jika tidak ingin berkerja membantu suami maka tidak apa-apa akan tetapi isteri harus benar-benar ridho dengan segala keadaan yang ada.
3. rumah tangga dan mertua
isteri sepenuhnya milik suami namun suami tidak sepenuhnya milik isteri, ini aturan yang diajarkan dalam agama. artinya suami masih memiliki kewajiban untuk menafkahkan ibunya/orang tua kandungnya. pak rabu berharap kakak sabar dengan mertuanya. bukankah sabar itu ibadah ? bukankah mengalah itu kebaikan ? bukankah prasangka baik itu kebaikan ? .
setiap orang tua mempunya wataknya masing-masing. kita tidak tahu bagaimana watak dikala tuanya kita. saat ini kakak diuji dengan mertua, suami juga diuji dengan ibunya sendiri. kedepannya jangan mengandalkan emosi. harus komunikasi dengan kepada dingin dan prasangka baik kepada orang tua. kakak dan suaminya harus lebih dekat lagi kepada Allah . nanti Allah yang kasi solusi.
untuk suami kakak. harus lebih pandai mengimbangi antara orang tuanya dan isteri. ini tugas sangat berat bagi suami, bantu suamimu agar tugas berat ini menjadi ringan. harus kakak yang memulai, harus kakak yang sabar. jika sama-sama egois dan tidak saling mengalah ditambah banyak berburuk sangka dan mengiria masalah ini bukanlah ladang pahala, bapak perkirakan rumah tanggamu takkan sakinah mawaddah warrahmah, bahkan bisa hancur berantakan.
ini maslah sepele. kakak harus mengalah sebagai anak dan isteri, mertua juga bagian dari orang tua. sebagaimana kakak mampu mengalah dan sabar terhadap orang tua kandung kakak dari hal hal yang tidak kakak senangi, begitu juga terhadap mertua.
mertua tujuannya baik hanya saja mungkin bagi kita caranya salah dalam menyampaikan. kakak juga harus prasangka baik. mertuamu tidak ingin dirimu, anakmu, suamimu menderita maka beliau meminta dirimu lebih giat bekerja. harapannya kamu jangan baper dan buruk sangka kepada mertua.
intinya jalin komunikasi yang baik dengan suami, bantu dia agar bisa mengimbangi antara dirimu dan orang tuanya.
tindakan suamimu memulangkan dirimu adalah keputusan yang tidak ada benar dan salah. hanya kebijaksanaan sebagai suami saja yang diperjuangkan. kakak juga salah memberikan kata-kata seperti itu . wajar feedback suami seperti itu. dan seyogyanya orang tua tidak harus terlalu mencampuri urusan rumah tangga anaknya, tapi yaaa namanya oramg tua ada yang faham ada yang tidak, lagi-lagi dimaklumi saja. GITU AJA KOK REPOT (kata gusdur) hhee. ini ujian kalian berdua, jangan saling menuntut jangan saling menghina jangan saling memojokkan... jalani sama-sama. hadapi sama-sama. rubah pola pikir . suami isteri perbanyak ibadah
sudah ini maslah sepele. jangan diperpanjang. damai dengan diri sendiri, damai dengan orang lain, damai dengan keadaan.
jika ada tanggapan wa saja ya kk
0 Response to "TANGGAPAN PAK RABU "
Post a Comment